PUISI Gempa Bumi PUISI Senin, 18 Maret 2013 Gempa Bumi Ketika bumi diguncang Pohon-pohon turut bergoyang Bangunan runtuh berjatuhan Orang-orang berlari ketakutan Sambil berdoa mencari perlindungan Gempa bumi adalah gejala alam Kehendak Allah Sang Pencipta alam Mari sayangi alam Karena kita sahabat alam Diposting oleh Unknown di 08.21
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi yang diakibatkan pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba. Gempa Bumi biasanya disebabkan oleh pergerakan lempeng bumi kerak bumi.Berikut kami sudah merangkum beberapa Contoh Puisi tentang Gempa Bumi untuk anda baca. Semoga bisa menjadi inspirasi dan bahan bacaan yang menyenangkan untuk melampiaskan rasa. Kumpulan Puisi tentang Gempa Bumi karya Penyair Terkenal
Puisi"Gempa" Santy 07/06/2013 balik dari Bies-Blang Gele. (LGco.Ria D) karya Santy Saat kita merasakan geta ran yang begitu hebat berbisik suara yang begitu dahsyat entah dari mulut siapa raga terasa tak ada hidup terasa hampa goncangan yang begitu dahsyat menghancurkan alam,benda yang ada di sekitar kita
JudulPuisi : Bangunkah Hati Kecilmu Gempa bumi menghampiri Seraya hidup menghadap Illahi Pernahkah berfikir instrofeksi diri Hidup ini sudahkah berarti untuk sesama Wahai hati kecil Engkau sudah lama tersingkir oleh nafsu Idemu sudah tidak lagi dihiraukan Seakan hidup ini terasa digenggaman Bangunkahlah hati kecilmu Yang sudah lama tidur piluPUISIGEMPA Oleh: Marya Ti Detik keberapa.. Semua telah porak poranda Jerit tangis menggema Dari sudut penjuru kota Mengguncang Isak tangis terngiang Menggemparkan Kalang kabut berlari demi keselamatan. Rumah serupa tanah rata Berserak tiada sisa Tinggallah puing2 Yang tak bergeming Back to list title puisi tentang bencana alam lombok ↑Danberikut ini daftar judul puisi bencana alam di indonesia 2018 yang dipublikasikan 1. Puisi Tsunami 2. Puisi Desember 3. Puisi Bencana Alam Tsunami Banten dan Lampung (yang datang Kembali) 4. Puisi Tentang Bencana Alam Gempa Bumi Dan Tsunami Palu 4.1. Puisi Gempa, tsunami di Palu dan Donggala 4.2.
. 34723221111224046437396