SALAH satu persoalan penting bagi setiap muslim adalah bagaimana ia bisa memahami ajaran Islam dengan sebaik-baiknya. Pemahaman yang baik terhadap ajaran Islam akan membuat seorang muslim dapat mengupayakan dirinya menjadi muslim yang sejati. Untuk itu, setiap kita dituntut untuk memahami ajaran islam secara utuh. Namun, karena begitu banyak bagian-bagian ajaran islam yang harus kita pahami, terlebih dahulu setiap kita harus memahami gambaran umum ajaran islam yang disebut juga dengan globalitas ajaran islam atau syumuliyatul islam. Memahami ajaran islam secara menyeluruh merupakan sesuatu yang amat penting. Sebab, manakala pemahaman kita terhadap islam juz’iyah, parsial atau terpilah-pilah, nantinya kita akan mengutamakan satu aspek dari ajaran islam dan tidak serius, bahkan mengabaikan aspek lainnya. Sebagai contoh, banyak orang yang mengutamakan yang hukumnya sunnah, tetapi mengabaikan aspek akhlak dan sosial. Lebih tegas lagi, ada orang yang menunaikan ibadah haji berkali-kali dengan hartanya yang banyak padahal secara hukum sunnah, sementara orang miskin yang amat memerlukan bantuan tidak ditolongnya. BACA JUGA Inilah 4 Keutamaan Senyum dalam Islam Secara harfiah, islam artinya selamat, sejahtera, tunduk, patuh, damai, dan pasrah. Ini berarti, islam merupakan agama yang menuntut pemeluknya untuk tunduk dan patuh pada ketentuan Allah dan Rasul-Nya serta pasrah dan berserah diri dalam menerimanya sehingga membawa kedamaian dan keselamatan dalam hidup didunia dan akhirat. Orang yang menganut agama islam disebut muslim, yang berarti orang yang tunduk dan patuh pada ketentuan Allah dan Rasulnya sehingga tercapai kedamaian dan keselamatan dalam hidupnya di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, manakala seseorang telah mengaku dirinya sebagai muslim, tetapi ternyata tidak menunjukkan ketundukan dan kepatuhan pada ketentuan Allah dan Rasul-Nya, bisa jadi Allah SWT tidak mau mengakuinya sebagai seorang muslim atau mukmin. Allah SWT berfirman وَمِنَ النَّا سِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِا للّٰهِ وَبِا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَ wa minan-naasi may yaquulu aamannaa billaahi wa bil-yaumil-aakhiri wa maa hum bimu-miniin “Dan di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman.” QS. Al-Baqarah 2 Ayat 8 Foto Unsplash Secara garis besar, ajaran islam bisa dipahami atau dibagi ke dalam tiga bagian Ajaran Islam yang pertama Aqidah Aqidah secara harfiah yaitu ikatan. Ini berarti, orang yang beraqidah itu adalah orang yang terikat kepada nilai-nilai yang datang dari Allah dan Rasul-Nya, sedangkan ucapan dua kalimat syahadat merupakan pengikatnya. Aqidah juga disebut dengan iman yang secara harfiah artinya percaya, orangnya disebut dengan mukmin. Ini berarti, mukmin adalah orang yang percaya kepada Allah sebagai Tuhan dan Muhammad ﷺ . Sebagai Rasulullah, sekaligus memiliki kepercayaan-kepercayaan yang benar sesuai dengan ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Ajaran Islam yang kedua Syari’ah Syari’ah berasal dari kata syaari’ yang artinya jalan. Hidup ini sering kali disebut dengan perjalanan, dan dalam perjalanan tentu saja banyak peraturan yang harus kita taati. Ini berarti dalam perjalanan hidup, manusia harus menempuhnya dengan sejumlah peraturan. Oleh karena itu, Allah SWT mengatur seuruh aspek kehidupan, dan seorang muslim harus memilihnya dengan hati yang senang agar ia betul-betul pantas sebagai orang yang beriman. Allah SWT berfirman وَمَا كَا نَ لِمُؤْمِنٍ وَّلَا مُؤْمِنَةٍ اِذَا قَضَى اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗۤ اَمْرًا اَنْ يَّكُوْنَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ اَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا مُّبِيْنًا wa maa kaana limu-miniw wa laa mu-minatin izaa qodhollaahu wa rosuuluhuuu amron ay yakuuna lahumul-khiyarotu min amrihim, wa may ya’shillaaha wa rosuulahuu fa qod dholla dholaalam mubiinaa BACA JUGA 3 Kunci Kesuksesan Menurut Pandangan Agama Islam “Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan yang lain bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata.” QS. Al-Ahzab 33 Ayat 36 Foto Unsplash14 Ajaran Islam yang ketiga Akhlak Akhlak merupakan jamak dari kata khuluq yang artinya perbuatan, tingkah laku atau budi pekerti. Maka, akhlak merupakan penilaian Allah dan Rasul-Nya terhadap perbuatan manusia yang tertuang dalam Al-Qur’an dan Hadits. Idealnya, setiap muslim memiliki akhlak yang mulia. Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ . Sebagai teladan bagi setiap muslim. Allah SWT berfirman قَدْ كَا نَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَا نَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَا لْيَوْمَ الْاٰ خِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًا laqod kaana lakum fii rosuulillaahi uswatun hasanatul limang kaana yarjulloha wal-yaumal-aakhiro wa zakarollaaha kasiiroo “Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” QS. Al-Ahzab 33 Ayat 21. [] SUMBER BUKU ’ KUMPULAN KHOTBAH’’
Sepertiyang disampaikan di atas, QS Al Hujurat ayat 12 adalah salah satu ayat alquran yang mengatur tentang prasangka baik. Memang, kami sudah melampirkan terjemahan QS Al Hujurat ayat 12, namun kita juga perlu mengetahui terjemahan dari masing-masing kata yang ada pada Al Hujurat ayat 12. اجْتَنِبُوا : jauhilah Surah Al-'Alaq Segumpal Darah adalah surah ke- dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 19 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Ayat 1 sampai dengan 5 dari surah ini adalah ayat-ayat Al-Quran yang pertama kali diturunkan, yaitu di waktu Nabi Muhammad bertafakur di gua Hira. Surah ini dinamai Al 'Alaq segumpal darah, diambil dari perkataan 'Alaq yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Surat ini dinamai juga dengan Iqra' atau Al Qalam. Bacaan Surat Al-Alaq ayat بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ 1. Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Menciptakan,خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ 2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ 4. Yang mengajar manusia dengan perantaran kalam,عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. b. Asbabun Nuzul. Pada awal kerasulan Muhammad , beliau berkhalwat meningalkan keramaian di Goa Hira. Setelah beberapa hari beliau menerima wahyu yang pertama Surat Al Alaq 1-5. Dalam keadaan kedingingan, beliau menemui Khadijah dan menceritakan yang telah terjadi. Waraqah bin Naufal adalah pendeta yang menjelaskan bahwa itu adalah peristiwa kenabian, sebagaimana terjadi pada nabi-nabi sebelumnya. c. Kandungan Surat Al-Alaq ayat 1-5. Surat Al-Alaq 1-5 merupakan wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad Saw. Inilah wahyu pertama yang diturunkan oleh Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw, yang dalam kajian Ibnu Katsir dikatakan sebagai rahmat dan nikmat pertama yang dianugerahkan Allah Swt kepada para hamba-Nya Lihat Tafsir Ibnu Katsir V/236. Dan inilah pula yang menandai penobatan beliau sebagai Rasulullah, utusan Allah Swt , kepada seluruh umat manusia. Wahyu inilah yang menjadi tonggak perubahan peradaban dunia. Dengan turunnya ayat tersebut maka berubahlah garis sejarah umat manusia. Berubah dari kehidupan jahiliyah nan gelap dalam semua aspek, termasuk di dalamnya kegelapan ilmu pengetahuian, menjadi terang benderang. Sejak saat itu, penduduk bumi hidup dalam keharibaan dan pemeliharaan Allah Swt secara langsung. Mereka hidup dengan terus memantau ajaran Allah Swt yang mengatur semua urusan mereka, besar maupun kecil. Dan perubahan-perubahan itu ternyata diawali dengan "Iqra" bacalah. Perintah membaca di sini tentu harus dimaknai bukan sebatas membaca lembaran-lembaran buku, melainkan juga membaca buku’ dunia. Seperti membaca tanda-tanda kebesaran Allah Swt. Membaca diri kita, alam semesta dan lain-lain. Berarti ayat tersebut memerintahkan kita untuk belajar dari mencari ilmu pengetahuan serta menjauhkan diri kita dari kebodohan. Namun membaca yang mampu membawa kepada perubahan positif bagi kehidupan manusia bukanlah sembarang membaca, melainkan membaca dengan menyebut nama Allah Yang Menciptakan’ اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ Dalam kajian Sayyid Quthb rahimahullah, bahwa surat ini adalah surat pertama dari Al Qur’an, maka ia dimulai dengan Bismillah, dengan nama Allah. Dan Rasulullah Saw pertama kali melangkah dalam berhubungan dengan Allah dan pertama kali menapaki jalan da’wah dengan Bismillah "Iqra’ bismi rabbik". Tafsir Fi Zhilal Al Qur’an Dengan demikian dalam makna yang lebih luas, ayat pertama merupakan perintah untuk mencari ilmu, ilmu yang bersifat umum baik ilmu yang menyangkut ayat-ayat qauliyah ayat Al Qur’an dan ayat-ayat kauniyah yang terjadi di alam. Ayat qauliyah ialah tanda-tanda kebesaran Allah SWT yang berupa firmanNya, yaitu Al-Quran. Dan ayat-ayat kauniyah ialah tanda-tanda kebesaran Allah Swt yang berupa keadaan alam semesta. Dan di bumi terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang yakin dan jugapada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? QS. Az-Zariyat 20-21 Ayat kedua, Allah Swt menyatakan bahwa manusia dicipta dari segumpal darah. Allah Swt sendiri juga telah menegaskan bahwa manusia dicipta sebagai sebaik-baik ciptaan dan tidak ada makhluk yang dianugerahi wujud dan fasilitas hidup yang menyamai manusia. Allah Swt menganugerahi manusia berupa akal pikiran, perasaan, dan petunjuk agama. Semua itu menjadikan manusia sebagai makhluk yang paling mulia. Yang demikian itu, diharapkan manusia bersyukur kepada Allah Swt dengan menaati semua perintah dan menjauhi semua laranganNya. Dalam kaitannya dengan kewajiban menuntut ilmu, ayat kedua juga memberi petunjuk kepada manusia untuk mengenal dirinya secara jelas, yaitu mengetahui asal kejadiannya. Hal tersebut terungkap dalam QS. Al-Mukminun 12-14. وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ. ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ . ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati berasal dari Kami jadikan saripati itu air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh rahim.Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik." QS. Al-Mukminun 12-14 Ayat keempat, Allah Swt mengajar manusia dengan pena. Maksudnya dengan pena manusia dapat mencatat berbagai cabang ilmu pengetahuan, dengan pena manusia dapat menyatakan ide, pendapat dan keinginan hatinya dan dari pena manusia juga mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan baru. Pada ayat kelima, Allah Swt mengajar manusia apa yang tidak/belum diketahuinya. Manusia lahir ke dunia dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa. Secara perlahan, Allah Swt memberikan manusia kemampuan melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya, sehingga dengan kemampuannya itu manusia mampu mencapai cabang ilmu baik ilmu agama maupun ilmu yang lain bahkan ilmu yang mungkin langsung diberikan oleh Allah Swt kepada beberapa orang yang dikehendaki tanpa melalui belajar ilmu laduni. Demikian, Allah Swt telah menerangkan bahwa manusia manusia dicipta dari benda yang tidak berharga kemudian memuliakannya dengan mengajar membaca, menulis, dan memberinya pengetahuan. Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang kandungan ayat Al Qur'an Surat Al-Alaq ayat 1-5 Tentang Pentingnya Ilmu. Kunjungilah selalu semoga bermanfaat. Aamiin.Dalamsurat Ta Ha (20:14) tersebut menjelaskan bahwa tujuan sholat adalah agar setiap hambanya senangtiasa selalu berdzikir kepada Allah. Arti berdzikir disini adalah selalu mengingat Allah dimanapun dan kapanpun. Seperti ketika kita takbir membaca ‘’ Allahuakbar’’ yang beratri Allah maha besar menjelaskan tentang keagungan Allah.
Kumpulan Ayat Alquran Tentang Aqidah Islam Terlengkap – Aqidah merupakan aspek fundamental dalam Islam yang berhubungan erat dengan, keyakinan, kepercayaan atau keimanan terhadap hal-hal yang ghaib. Jadi, aqidah Islam itu bermakna keyakinan yang kuat dan sifatnya pasti kepada Allah SWT dan Rasul-Nya dengan melaksanakan apa-apa yang menjadi perintahnya, percaya dan yakin kepada hal-hal yang bersifat ghaib seperti percaya kepada malaikat-malaikat Allah, hari akhir, qodho dan qodar, takdir baik maupun buruk, dan pokok-pokok agama dan hukum-Nya maupun ketaatan kepada-Nya serta meneladani Rasulullah SAW sebagai suri tauladan bagi seluruh umat. Setiap pemeluk agama pasti memiliki suatu aqidah tertentu, keyakinan terhadap agama yang diyakininya. Namun aqidah yang benar hanyalah aqidah Islam. Karena aqidah Islam bersumber dari Dzat yang Maha merajai alam semesta alam. Oleh karenanya tidak ada perbedaan antara aqidah yang dibawa oleh para Nabi dari masa ke masa. Tujuan utama penciptaan manusia tidak lain hanyalah untuk beribadah kepada Allah semata. Dan penting sekali untuk diketahui bahwa ibadah yang kita lakukan akan menjadi sia-sia jika terselip sebuah kesyirikan. Jika suatu ibadah bercampur dengan kemusyrikan, maka ibadah kita tidak akan diterima oleh Allah SWT. Ayat-ayat Tentang Aqidah Islam Aqidah Islam bersumber dari al-Qur’an, as-Sunnah dan Ijma para Ulama. Berikut ini ada beberapa dalil yang berkaitan dengan aqidah Islam. ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ Artinya “Kitab al-Qur’an ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa“. وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ Artinya “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah, bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran“. مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ Artinya “Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah“. Surat Al-Maidah Ayat 3 الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا Artinya “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu“. قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ Artinya Katakanlah “Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan“. Kumpulan Ayat Alquran Tentang Aqidah Islam Terlengkap وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ Artinya “Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah“. Surat Al-An’am Ayat 88 وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ Artinya “Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” Surat Az-Zumar Ayat 65 وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ Artinya “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi-nabi yang sebelummu, Jika kamu mempersekutukan Allah, niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” Dalam sebuah hadits dikatakan yang Artinya “Dari Jabir bin Abdullah ia berkata Aku mendengar Rasulullah saw bersabda “Barang siapa bertemu Allah dalam keadaan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, maka dia akan masuk surga, dan barang siapa yang bertemu dengan-Nya dalam keadaan menyekutukan-Nya dengan sesuatu, maka ia akan masuk neraka“. HR. Muslim Dan masih banyak ayat-ayat lain yang menjelaskan tentang aqidah Islam. Namun hanya itulah yang dapat diberikan pada kesempatan ini, beberapa ayat dari al-Qur’an yang berkaitan dengan aqidah Islam. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan baru bagi kita semua. Sekian terimakasih . 497 33 353 75 19 419 453 160